Pengodean medis seperti penerjemahan. Orang-orang di balik pengodean medis mengambil laporan medis dan mengubahnya menjadi serangkaian kode. Dalam klaim medis, kode-kode ini memainkan peran penting. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengodean medis dan statistik yang relevan. Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut.
Alasan Membuat Kode Laporan Medis
Anda mungkin bertanya-tanya mengapa kita perlu membuat kode laporan medis. Bukankah cukup hanya dengan mendeskripsikan diagnosis, gejala, dan prosedur? Toh, laporan ini dapat dikirim ke perusahaan asuransi.
Menurut laporan yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), selama 12 bulan terakhir, terdapat lebih dari 1,4 miliar pasien yang mengunjungi rumah sakit. Ini termasuk pasien yang mengunjungi ruang gawat darurat, fasilitas rawat jalan, dan kantor dokter.
Misalkan hanya ada 5 informasi berkode untuk setiap kunjungan. Akan ada 6 miliar informasi yang harus ditransfer oleh profesional tersebut setiap tahun. Namun, perkiraan ini terlalu rendah. Jadi, pengodean medis membantu mempermudah transfer banyak data.
Selain itu, pengkodean membantu Anda mendistribusikan dokumen yang sama di antara berbagai fasilitas medis. Misalnya, kode radang tenggorokan sama saja, baik di Hawaii maupun Arkansas. Dengan bantuan data yang seragam, Anda dapat melakukan penelitian dan analisis secara efisien. Badan kesehatan dan pemerintah memanfaatkan info tersebut untuk memantau tren kesehatan. Misalnya, jika CDC perlu menganalisis penyebaran pneumonia virus, kode ICD-10-CM dapat membantu mereka.
Terakhir, pengkodean membantu Anda mengetahui apakah suatu pengobatan efektif. Faktanya, ini jauh lebih penting untuk fasilitas besar, seperti rumah sakit.
Sekarang, mari kita lanjutkan dan cari tahu lebih lanjut tentang 3 jenis kode. Jika Anda seorang pembuat kode medis, Anda akan menganggap informasi ini sangat berguna.
Tiga Jenis Kode
ICD
ICD adalah singkatan dari International Classification of Diseases. Kode-kode diagnostik ini menyediakan kosakata yang seragam untuk menjelaskan kemungkinan penyebab kematian, penyakit, atau cedera. Pada tahun 1940-an, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan kode ini. Selama 60 tahun terakhir, kode ini telah direvisi berkali-kali.
Kode-kode ini membantu menunjukkan diagnosis dan kondisi pasien. Terkait proses penagihan, kode-kode ini membantu para profesional menentukan perlunya perawatan medis.
CPT
CPT adalah singkatan dari Current Procedure Terminology. Kode-kode ini digunakan untuk mendokumentasikan sebagian besar prosedur medis di kantor dokter. American Medical Association (AMA) menerbitkan dan memelihara kode ini. Jadi, AMA memiliki hak cipta dan memperbarui kode tersebut setiap tahun.
HCPC (Komunikasi Komputer)
HCPCS merujuk pada Sistem Pengkodean Prosedur Umum Layanan Kesehatan. Sistem ini juga dikenal sebagai “hick picks”. Kode HCPCS terutama berkaitan dengan peralatan, prosedur, dan layanan yang tidak tercakup dalam kode CPT, yang meliputi obat-obatan, obat-obatan terlarang, layanan ambulans, prostetik, dan peralatan medis.
Jadi, ini adalah pengantar tentang pengkodean medis. Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda.